Terlahir sebagai minoritas merupakan sebuah anugerah terbesar dalam hidupku. Aku belajar banyak tentang arti kehidupan ini dari posisi ku sebagai kaum minoritas. Dengan posisiku itu, aku mampu mengambil berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda dari mereka lainnya. Bahkan, aku seolah mampu bertahan berjalan sendirian melawan arus dalam kerasnya badai.
Bukan hal yang mudah memang, berjalan sendirian, di tengah arus yang sangat kuat dan dominasi dari mereka yang berbeda denganku. Bukan hal yang mudah memang. Terjatuh, bangkit, jatuh lagi, dan harus bangkit lagi SENDIRI itu bukan hal yang mudah.
Bukan hanya permasalahan agama, suku budaya, ataupun ras yang membuatku berbeda dan menjadi minoritas di lingkunganku, namun juga perbedaan pola pikir dan pola hidup berbeda dari lainnya yang membuat hidupku semakin keras. Aku sendiri, namun aku bersyukur, aku tidak pernah SENDIRI :)
Mungkin karna banyaknya "mereka" yang peduli dengan ku, banyaknya dari "mereka" yang mencoba ikut melihat dunia ini dari sudut pandang ku, dan mungkin itu yang dinamakan Toleransi.
Perbedaan itu indah, ketika pelangi tersusun atas berbagai warna.
Perbedaan itu indah, ketika lampu kota kelap kelip, tidak hanya memancarkan satu warna saja.
Perbedaan itu indah, ketika menu makanan dalam sebuah rumah makan tidak hanya satu jenis.
Ya, perbedaan itu indah, kawan :)
Bukan, bukan aku menolak kehadiran mayoritas.
Bukan, bukan karna aku benci dengan mayoritas.
Bukan, bukan juga karna aku tidak mensyukuri kehidupanku sebagai kaum minoritas.
Mungkin karna aku salah satu kaum minoritas yang bisa diterima di lingkunganku, tapi tidak di negeri ku sendiri.
Mungkin karna aku bermimpi terlalu tinggi.
Mungkin..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar